Dari : JuJu
Untuk : Aa Abi
pacarku,,
pagi ini bunga mawarku berbunga
indah sekali,,,
aku ingin menunjukkannya padamu..
tapi sekarang mungkin sulit ya, kamu jauh
baiklah, akan aku ceritakan saja.
Pagi ini, saat aku akan mengambil air wudhu di belakang,,
Aku mencium sesuatu yang harum...
Tiba-tiba buluk kudukku merinding
Aku melirik ke kanan-kiri
Aku jadi takut..
Jangan-jangan arwah Pak RT datang
Untuk menangih utang pembuatan KTP..
Tapi,,, aku kan sudah bayar ke Bu RT kemarin..
Tapi aku memang lupa juga tidak memberitahu Pak RT di kuburannya
Suapaya dia tidak menagih lagi padaku..
Akhirnya aku beranikan diri
Aku berjalan keliling halaman belakang
Biar saja, aku ketemu arwah pak RT..
Biar kujelaskan semuanya
Supaya dia langsung menangihnya ke Bu RT saja.
Dan semua urusan selesai..
Aku jadi mondar-mandir..
Arwah Pak RT tidak ada
Juga arwah siapa pun, tidak ada
Lalu harum apa ini?
Aku ingat sesuatu
Aku berlari ke pinggir sumur
Benar saja
Bunga mawar kita berbunga...
Ada 2 buah
Wah, bunga kita hebat ya pacarku,,
Dia tahu bahwa pemiliknya dua orang..
Juju dan Abi
Oh ya, bunga mawar yang ku maksud itu
Bunga yang ku taruh pada pot merah..
Inget ya, bukan pot hitam yang pohonnya sudah agak tinggi itu..
Tapi pot merah yang kecil
Jangan tertukar..
Bunga mawarku memang banyak
Tapi yang ini harumnya sedikit berbeda
Entah kenapa
Apa karena sejarahnya mendapatkan bunga itu ya??
Ngaruh apa??
Pokoknya kamu nggak boleh lupa kejadian waktu kita beli mawar itu..
Baik aku ceritakan lagi ya
Biar kamu tidak lupa..
Ingat tidak, bunga mawar yang kamu belikan untukku deka pasar??
Itu loh, waktu kita ke pasar tempo hari? Pagi-pagi..
Ya, pagi-pagi.. kamu datang ke rumah panggungku tiba-tiba
Dan memaksaku untuk ikut bersamamu
Padahal cucian bajuku baru saja akan ku rendam dan akan ku cuci
Tapi,,, kamu bilang,,, ini permohonan mu yang terakhir sebelum pergi,,
Aku jadi bingung dan serba salah
Kerjaan ku banyak di pagi hari
Aku nggak enak sama emakku
Akhirnya kutinggalkan cucian itu.
Dan terpaksa juga aku meminta emak mengganti tugasku memberi makan bebek.
Itu demi kamu.. pacarku..
Kita naik sepeda
Aku duduk menyamping di belakang
Kamu menggoes dengan penuh semangat
Rok panjang ku menjuntai kebawah
Rok ku putih, rok baru ku..
Pasti kamu tidak tahu
Pagi itu tiba2 mendung
Kenapa ya disaat kita mau kepasar?
Dan kamu jadi mempercepat goesan..
Tiba-tiba rokku tersangkut di jari jari
Aku teriak..
Dan kamu berhenti
Rokku sobek
Hiks,,, aku benar2 ingin menangis saat itu
Akhirnya aku menangis juga..
Tapi kamu tidak tahu
Karena wajah ku sudah basah duluan oleh air hujan
Akhirnya kita berjalan cepat menuju saung..
Aku tetap menangis
Dan kamu tidak tahu..
Di saung itu kita sama-sama diam
Mungkin kamu mulai tahu
Kalo aku mulai menangis lagi
Tiba-tiba saja penjaja bunga datang berlari menuju saung
Aku yakin
Bahunya pasti kuat sekali
Puluhan pot kecil-kecil menumpuk di keranjang nya
Aku memperhatikan penjual itu
Tapi lebih kuperhatikan puluhan bunga di pot
Kamu mulai mengobrol dengan bapak tua itu
Bapak tua yang sudah 20 tahun menjaja bunga
Tangannya selalu gemetar
Mungkin kedinginan, seperti aku
Matanya cekung
Nafasnya pendek2
dan ternyata dia berkeringat
tiba-tiba kamu sudah berdiri disisi ku
dan berjongkok
kamu mengambil pot yang aku pegang
katanya kamu suka pilihanku
kamu membelikan aku pot itu
”Tumben” pikirku
biasanya kamu perhitungan sekali
tidak akan membeli sesuatu diluar rencana
apa karena gara2 rok ku sobek?
Dan kamu memberi uang lebih pada bapak tua itu
Aku jadi tambah aneh...
Oh ya, setelah seminggu kemudian
Aku baru tahu
Ternyata bapak tua itu sodaranya tetanggaku
Bapak tua itu memiliki penyakit jantung
Pantas saja ia gemetaran terus
Dan kamu tahu pacarku,,
Ternyata uang lebih yang kamu berikan untuknya itu
Sangat berharga buat dia
Sudah 3 hari dagangannya tidak laku
Akhirnya dengan uang itu dia bisa menjalani pengobatan
Untung saja, dia bertemu kita ya..
Pacar ku
Sudah dulu ya...
Aku harus jemput emak di kantor lurah
Aku buru-buru nih
Maaf kali ini surat ku pendek sekali
Pacarku
Jaga diri ya..
------------------------------------------
Dari : Aa Abi
Untuk : JuJu
Pacar ku
Kamu tahu apa kata teman-temanku, saat aku baca surat mu??
”Abi, kamu baca surat atau baca novel sih??”
begitu teriaknya
aku hanya tertawa...
padahal aku yakin mereka iri,,
Pacar ku
Aku bukannya terlalu perhitungan dengan uang
Aku bukannya pelit
Hanya saja aku ingin lebih banyak menabung
Untuk kita
Kamu mengerti..?
Kamu tidak usah takut dengan arwah Pak RT
Atau bahkan Arwah Pak Tua penjual pot bunga itu
Mereka tidak akan mengganggu mu
Mereka baik-baik saja
Bersamaku
Dan kami bertiga disini,,
Menanti mu...November 17, 2006 >> from My FS
1 komentar:
Ini CerPen yG di Pajang di BloG FS gw.. Jaman baheula..
Gw Grab...
Gw juga sukaaaa ma cerita ini ;p
Posting Komentar